Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

You're beautiful in the way you're

Dear Rakyat Insecure Please banget deh ini mah, terutama buat yang sering banget ngeluh ke gue masalah fisik kalian. Toxic banget tau ga gue dengerinnya dan capek banget bilangin untuk jangan bandingin elu sama orang lain. Bersyukurlah masih punya tubuh yang sehat sempurna bisa melihat, mendengar, merasakan, mencium memegang sesuatu, menulis, bekerja, berjalan. Stop bandingin nasib kalian dengan nasib orang lain. "Lo kurusin deh Sar pasti lo lebih cantik dari dia" monmaaf nih, gausah gue kurusin gue ngerasa lebih cantik sih dari dia dan itu kenyataan menurut gue. I'm confidence with myself. Lo cukup bilang gue kurusin demi kesehatan, demi gue bisa hidup panjang umur itu adalah bentuk perhatian yang positif dan sangat jauh lebih baik daripada lo nyuruh gue ngurusin supaya gue lebih canik dari dia. Ini kita mau lomba kontes kecantikan apa gimana? Allah ngasih muka A bentuknya kaya gini ngasih muka B bentuknya kaya gini ya itu mau diubah gimana? tinggal lo rawat aja rajin cu

Her swab result

Dan rekan kerja terdekatku yang kubilang suaminya positif covid, alhamdulillah istrinya alias temaku itu hasil swab nya negatif. Ternyata suaminya benar-benar dikarantina total sejak gejalanya itu timbul, terima kasih banyak sudah cepat tanggap and also I'm so grateful cause Allah still let us live healthy. Jadi gue dan rekan-rekan kerja disini bisa kembali bekerja dengan lebih tenang but please stay safe everyone. Jangan takabur dulu dan tetap menggunakan masker karena virus bisa menyerang kapanpun. Please semua orang juga udah enek kok pake masker, ga ada pilihan lain emang selain bersabar. Btw masa ada yang ngambek sama gue, kadang heran ya gue nerima aja tuh orang bersikap apa ke gue dengan asumsi "yaudahlah mungkin orangnya emang gitu" maksudnya bukan diem pasrah aja diapa-apain orang ya. Pasti ada marah atau complain saat ada seseorang bersikap melewati batas ke gue tapi gue ga pernah nuntut orang berubah, yaudah dia silahkan dengan sikap dia tapi gue akan kasih tau

Swab test Covid19

Seperti postingan sebelumnya, 17 September 2020 membuatku cukup down Suami dari temanku di tempat kerja harus mengalami kenyataan pahit bahwa dia positif covid19. Hal yang paling aku tidak mau dengar saat mendengar kalau suaminya memutuskan swab karena sudah beberapa minggu sakit tak kunjung sembuh. Suaminya memutuskan untuk karantina mandiri dari keluarganya entah sejak kapan dari dia sakit itu. Aku sangat dekat dengan temanku. Beberapa kali kami makan bersama tidak menggunakan APD dan beberapa kali kami banyak sekali berbincang tanpa menggunakan APD. Memang sombong sekali aku merasa yakin saat itu kami akan baik2 saja. Temanku hari itu tidak masuk karena dia cerita bahwa suaminya kemarin melakukan swab test dan dia dan sekeluarga diminta untuk karantina mandiri sampai hasil swab sang suami keluar.  Disitu perasaanku tidak enak sejujurnya. Aku hanya berharap suaminya saat itu karantina sudah dari jauh hari sejak sakit pertama kali. Aku tidak tau sejauh apa jarak suami dan temanku itu
Padahal gue udah mau tulis surat duka buat dia, kenapa malah gue harus nulis surat duka buat diri gue sendiri ya :( Sedih banget 17 september 2020 ngedown Karena temen suaminya positif covid sedangkan gue deket banget sama temen gue ini. Abis makan siang gue nangis ga tahan karena takut banget Gue ga kebayang kalo positif harus dikarantina dan ga tenang banget selama itu. Belum gue harus tes. Nauzubillah ambyar kenapa nasib gue kaya gitu? Ya Allah aku udah gatau harus gimana Ga mungkin kan semua keinginan mimpi cita cita cinta harus berakhir gini? Ya Allah masih banyak yang mau harus aku kejar di dunia ini.  Ya Allah please let me live healthy Ya Allah please protect me and my family And all of my friends Karena sekali kena semua cita cita cinta harapan dll gue hancur. Gue gatau harus jalanin hidup darimana lagi. 

A trust

 I found a touch conversation from korean drama, A wife (also a police) asked his husband ( a fugitive) to surrendered to the police for being the prime suspect in a murder case. The fact his husband is not guilty and framed by a real killer Him : I didnt do anything babe, Why I have to go? Wife : All the evidence points on you, please be cooperative you can explain it in there Him :  Ok I will cooperative but let me ask you, do you trust me? Wife : *quiet* Him : *look so dissappointed* really? Wife : *still quiet and cry* Him : Really you dont trust me? Wife : just go to police, they will find out the fact and help you if you're not involved Him : If my wife, my true love doesnt trust me, How can I convince others to trust in me? Wife : *still quiet and cry* Him : I don't have anyone else I can rely on, I just rely on you. So what should I do? How do I defend myself? Sad kan :( Sedih gasih wkwk, gue nangis coba pas nonton