merindukan semangatnya

hari ini abis sms seseorang untuk ngajak dia ikut kepanitiaan yang menurut saya itu bidangnya dia (dia mampu banget melakukan hal ini) dan saya pun sangat butuh dia disini.
menunggu balesan dari dia dengan harapan dia mau, akhirnya ada balesan
"maaf, kayanya ga bisa"

diem, sekaligus sedih ngeliat balesannya. 
denger kabar ternyata dia sudah menjauhi segala kegiatan non akademik (kecuali mentoring sepertinya) hal hal yang berbau organisasi dan kepanitiaan.
pertanyaannya, apakah semua kegiatan non akademik atau hanya di organisasi ini aja?

kalau semua kegiatan, saya masih bisa memaklumi keadaannya
tetapi kalau hanya di organisasi ini saja, saya sama sekali tidak menyalahkan dia. yang saya salahkan justru organisasi ini. 
ada apa dengan organisasi ini? apa yang membuat bintang yang bersinar itu hanya menjadi hilang tertutup awan duka?

saat itu saya scroll layar hp saya dan membaca sms-sms sebelumnya, saya sedih sekali. dia yang dulu sangat bersemangat. setiap maju ke depan ngomong panjang lebar -kalo kata aku mah dia setiap maju pasti ceramah :) - sambil memberi motivasi kepada yang lain untuk selalu bersemangat juga, dia yang selalu mau -entah terpaksa atau engga hehe- setiap diminta tolong bantu apapun baik jadi MC, tilawah, nasyid, koor ini itu, kepercayaan semua orang lah pokoknya
dulu pas muker, saya bener bener dibuat kagum, cuma dia satu satunya manajer yang menanamkan pentingnya berdakwah diluar ngomongin proker proker -gue ga gitu-

semua proker divisiku, dia datang. dan dia mau diminta tolong untuk jadi MC, ini itu dsb. sampe saya mengeluhkan "jangan dia terus dong, ayo yang lain berkembang juga" dan dia juga berkata itu ke temen temennya "ayo lah gantian, ane terus yang maju kalian juga harus maju"

karena dia selalu dateng ke proker divisiku dan selalu membantu saya, saya juga harus membantu dia untuk berkontribusi di proker divisinya juga. semaksimal mungkin saya bisa ikut membantu -meski hanya jadi peserta itupun sangat membantu-

ramadhan pun datang, ketika libur ramadhan saya masih merasakan semangatnya yang menggebu gebu di rumah saya. -karena hampir tiap hari dapet sms tentang acara ramadhan di Bandung- menanyakan kabar, dan meminta hadir untuk datang acara ramadhan.
sebenernya saya ingin sekali hadir, tetapi saat itu kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk ke Bandung.

libur ramadhan usai, setelah ramadhan usai entah mengapa seperti petir yang besar datang kepada saya.
tanpa persetujuan saya, saya terpilih jadi *jabatan sakral yang males nyebutnya* itu artinya saya harus bergabung di kelompok pembesar (?) yang dari lubuk hati terdalam males banget kerjasama dengan mereka yang hampir setiap hari ada aja masalah yang timbul dari mereka sendiri juga sebagian, lebih banyak denger masalah mereka dibanding keharmonisan mereka. lebih suka bergabung sama anak anak muda yang bersemangat dan penuh senyum di wajahnya, ya karena hampir tiap hari gue selalu bareng bekerja sama, ketawa ketiwi, curhat dan gosip sama mereka yang muda muda. hehe (rencana karaoke bareng failed ya)

harapan saya, orang orang muda yang bersemangat itu semangatnya masih sama seperti sebelum ramadhan. petir yang bikin kaget adalah keluarnya partner curhat dan ngobrol ngobrol saya di kelompok pembesar -harusnya ga perlu kaget karena itu wacana lama- ternyata bener bener keluar. sebenernya ngerti banget kenapa dia keluar -coz i feel the same-
petir yang paling bikin kaget adalah wacana mau keluarnya dia, orang yang paling semangat dan menyemangati sekitarnya. katanya masalah IPK  dan orang tua. -walah udah mulai jatuh deh tiang tiang organisasi ini kalau pengokohnya aja hilang- masih ga percaya banget rasanya. trus gimana nasib partner dia yang lain? gimana nasib kajian kajian ? gimana nasib acara lain? kehilangan orang yang paling dibutuhkan, paling multitalented, paling semangat, paling kaya ilmu.

setelah itu masuk semester baru, dia ternyata benar benar menjauh. sangat berbeda keadaannya dengan semester sebelumnya. menurut saya perubahan sikapnya seperti membalik bumi, berputar 180 derajat. berbeda banget. ga ada lagi ceramah ceramah dia padahal itu yang dibutuhkan kita, ga denger lagi semangatnya mengajak orang lain bersemangat, saya pribadi -yang bukan satu divisinya aja- merasa kehilangan.
kadang berpikir, apa arti ceramah ceramahmu semester kemarin sebelum libur ramadhan kalau kamu ternyata menjauh seperti ini.
saya masih ga percaya.
dia yang dulu sangat aktif tiba tiba berubah, diajak A,B,C,D gak mau dan meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya yang belum selesai
saya berharap apapun alasannya meninggalkan ke-aktifan-nya membuatnya menjadi lebih baik, that's your choice bro

semester ini saya kehilangan segalanya, merindukan semangat semangat kalian yang membangkitkan semangatku juga, kehilangan senyum kalian yang membuatku tersenyum juga.
alhamdulillah saya masih bisa merasakan senyum + semangat bidadari bidadari cantik disini. ironi nya itu sangat berbanding terbalik dengan kelompok yang selalu bikin tegang, ga santai, kadang emosian juga, ga ngerti lagi harus ada di dua kubu yang berbanding terbalik -_-



Komentar

Postingan populer dari blog ini

High Kick Through the Roof

sakit gigi cabut gigi