kepo?

seperti yang udah di posting sebelumnya kalo gue ini ternyata sanguinis
salah tiga sifat sanguinis yang gue banget adalah

- kekanak kanakan ; karena masa kecilnya yang terlalu bahagia, disayang oleh teman teman, guru, orang tua dan orang sekitar jadi dia takut dan tidak mau 'tumbuh dewasa'. merasa nyaman dengan sifat kekanak kanakannya. menganggap kalau semua perempuan seperti princess dan laki laki adalah pangeran tampan.
sebenernya, gue pengen banget ngerubah sifat kekanak kanakan ini :( bener deh susah banget. iya bener kalo dipikir pikir kenapa gue sangat childish. faktor gue anak terakhir, yaa tau lah kalo anak terakhir itu kenapa. gue deket sama ayah ibu gue. kalo kakak2 gue lebih deketnya sama ibu gue. soal masa kecil juga umm  yaaa kalo dipikir2 bener juga. dulu TK, SD gue itu bisa dibilang emang anak kesayangan guru guru *bukan karena gue anak guru, atau anak tukang ngadu* dan biasanya sih kalo anak kesayangan guru itu dibenci temen temen sekelas karena guru itu ngasih perhatian berbeda ke murid muridnya. tapi Alhamdulillah nya gue engga, temen2 juga baik sama gue. dan mungkin terbawa sampe sekarang gue pengen semua orang tetep baik sama gue, diperhatiin seperti anak kecil yang dapet perhatian dari orang tua ataupun kakaknya. makanya gue seneng punya senior ketimbang punya junior :| seneng tiap ngeliat temen sebaya lebih tua kelahirannya karena gue merasa 'aman' masih muda, seneng ngegeleyotan ke orang lain. ga suka dibilang 'keibuan' sebenernya meskipun Alhamdulillah kalo ternyata sifat itu ternyata ada di gue. tapi merasa nyaman untuk menjadi anak-anak meskipun ga bisa melawan takdir kalau umur kita akan terus bertambah dan manusia ga bisa selamanya menjadi kekanakan. harus bisa berpikir dewasa.
- tidak disiplin terhadap waktu kalo ini jujur aja, gue juga bingung meskipun gue udah bangun sepagi apapun tetep aja berangkatnya ga pernah tepat waktu.
- mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

sifat yang ketiga itu kalau masih dalam batas normal sih kayanya bagus. yang gue takutkan adalah 'rasa ingin tahu yang sangat tinggi' gue alias kepo gue ini udah melebihi batas wajar -_-
semoga engga sih.

cuplikan bahaya kepo:

KEPO itu singkatan dari Knowing Every Particular Object. Artinya itu “pengen tahu banget sesuatu secara detail”. Sebenarnya sindrom KEPO ini adalah hal yang sangat wajar, karena mengandung salah satu sifat manusia yang paling mendasar yaitu “sifat penasaran”. KEPO juga bisa sangat bermanfaat kalau kadarnya sedang, tidak terlalu freak. Nah yang bahaya itu adalah juka sindrom ini sudah masuk ke stadium empat.
Sindrom KEPO yang sangat berlebihan ini biasa diderita oleh para pengguna situs jejaring sosial. Banyak dari mereka selalu merasa penasaran tentang apa saja yang orang lain lakukan, terutama bagi seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan mereka. Gejalanya bisa timbul kalo lagi ga ada kerjaan. Biasanya dimulai dari baca-baca status orang lain, atau liat status relationship di profil orang yang di KEPOin. Hal ini berlanjut ke season Tanya jawab yang berkepanjangan.
Sifat KEPO yang berlebihan ini tentu saja memiliki efek yang berbahaya, diantaranya :
  • Dengan ke-kepo-an kita, kita dapat menuai musuh. Karena banyak orang yang ga suka dengan sikap kepo kita. Apalagi jika orang tersebut merasa kita sudah mengganggu privacy dia.

  • Ketika ikut campur masalah orang lain, kita harus siap untuk terlibat penuh dalam masalah tersebut. Termasuk mencari cara untuk menyelesaikannya. Bukan ga mungkin, kita mala terjebak ikutan kena masalah.

  • Rasa keingin tahuan kita bisa mensmbah problem dalam hidup kita.Sebenarnya masalah kita sudah berjibun banyaknya, tapi karenakepo, kita jadi harus memikirkan masalah oranglain pula. Akhirnya permasalahan hidup kita jadi menumpuk dan bikin pusing mencari solusi masalah tersebut.

  • Salah satu kerugian jadi kepo adalah orang jadi memandang rendah kita karena selalu mencampuri urusan orang lain tanpa diminta.
Parahnya, belum lama istilah KEPO ini muncul ke permukaan. Ada lagi istilah baru yang masih berhubungan dengan sindrom akibat dunia maya. Sindrom itu bernama FoMO, FoMO singkatan dari Fear of Missing Out.
Para penderita FoMO biasanya mulai keasikan dengan notifikasi yang ada pada situs jejaring sosial. Mereka sangat terobsesi dengan pengalaman yang telah dilalui oleh orang lain, hingga lupa dengan kehidupannya sendiri.
Sindrom FoMO ini bisa terjadi ketika anda sedang asik bermain dengan situs jejarin sosial, dan orang-orang atau teman-teman anda sedang asik membicarakan sesuatu. Dan akhirnya anda merasa sedih atau takut ketika ternyata anda ketinggalan informasi tersebut meski informasi itu tidak penting. Sejak dari situ anda mulai gila informasi, terutama yang berhubungan dengan pengalaman orang lain.
Menurut ketua tim peneliti, psikolog Dr. Andy Przybylski, FoMO sendiri sebenarnya bukanlah hal baru. “Yang baru adalah peningkatan penggunaan media sosial dan hal itu menawarkan semacam jendela baru untuk melongok ke dalam kehidupan orang lain. Tapi bagi orang yang memiliki kadar FoMO tinggi hal ini bisa menimbulkan masalah karena mereka cenderung selalu mengecek akun media sosialnya untuk melihat apa saja yang dilakukan teman-teman mereka hingga mereka rela mengabaikan aktivitasnya sendiri,” katanya.
Untuk itulah, kita harus tetap waspada. Kehidupan jejaring sosial memang bisa mendongkrak popularitas kita dan bisa menambah jaringan pertemanan kita. Tapi jangan sampai kita terjebak dalam dunia yang maya itu. Kita harus tetap menyeimbangkan kehidupan sosial di dunia cyber, juga di dunia nyata, agar kita terhindar dari sindrom-sindrom berbahaya macam KEPO dan FoMO.
(source : http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2013/05/08/habis-kepo-terbitlah-fomo-554005.html)


yuk ah, gue -berusaha belajar- untuk jadi orang yang tidak terlalu kepo
sebenernya, itu tanda gue perhatian. ummm yaaaa mungkin perhatian sama kepo beda tipis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

High Kick Through the Roof

sakit gigi cabut gigi