Cerita Korea Selatan (Part 2)

 Day 3 ( 13 Mei 2023) :

Ini adalah pagi pertama setelah gue bermalam di negeri ginseng ini, gue masih ingat pagi gue diawali dengan telinga gue yang sangat gemuruh berisik entah karena apa mungkin masih dari sisa efek sakit kepala gue sebelumnya dan gue sempat khawatir akan itu. Setelah memutuskan pakaian apa yang akan gue kenakan melihat temen gue mengenakan setelan set gue pun ikut mengenakan setelan satu set berwarna pink.

Jadwal gue pagi ini adalah makan di Gwangjang Market, gue semakin terbiasa menggunakan Kakao Maps yang menurut gue ini adalah aplikasi terbaik yang harus dipake di korea karena segalanya akurat banget sampai bis datang pun akurat menit dan detiknya.

Gwangjang Sijang/Market itu adalah pasar tradisional di Korea yang terkenal dan besar baik kalangan lokal maupun turis, kita datang kesana dan itu ramai banget orang-orang. Menurut gue juga lengkap semua ada disana mulai dari makanan, baju sampai bahan masakan. Sangat sesuai dengan yang gue lihat di google, instagram dan Tiktok akhirnya kita memutuskan untuk makan di salah satu stall dan memesan menu bibimbab, mandu guksu dan gue lupa apa aja satu lagi wkwk. Btw dalam perjalanan gue sering bilang kalau korea itu mahal banget. untuk harga pasar pun satu kali makan mungkin sekitar 100ribu rupiah per porsi. Oh iya gue juga beli binddaetteok (mung bean pancakes) atas saran abang gue semacam bakwan ya tapi dia terbuat dari biji kacang hijau yang menurut gue sih enak ya cuma oily banget.

Kenyang makan kita lanjut lagi menuju Cheonggyeochon Stream, semacam mini sungai yang juga menjadi spot wajib turis. warga lokal juga ramai banyak kesini untuk sekedar duduk-duduk dan bercengkrama sama bocah2 nya sambil liatin bebek. Hal yang gue salut dari negara maju adalah sungai yang ramai dikunjungi ini airnya bening banget sampe dasar batu nya keliatan. Mereka amat sangat menjaga public facility dengan baik. Puas duduk-duduk dan foto foto kita pindah ke Gangnam

Sebelum ke gangnam, kita menyempatkan diri untuk nongkrong di salah satu coffee shop namanya Mamoth Cafe karena kita kayanya ga sempet minum lagi abis dari pasar dan selama di Cheonggyeochon. 1 jam nongkrong di kafe sambil ketawa ketiwi kita pindah dengan bus menuju Gangnam.

Seoul ini menurut gue luas banget, karena Gangnam itu lokasinya di bawah Seoul ya gak bawah2 banget sih daerah Apgujeong juga. kita sampai di Gangnam KStar Road. kok gangnam sepi ya atau karena masih siang? pokoknya sepanjang jalan cuma liat boneka KPOP aja gak sesuai dugaan gue yang dengan bayangan gue kan gangnam hype banget tuh. Trus kita memutuskan solat di salah satu department store di tempat fitting room atas ide yang gue dapat dari instagram wkwk.

Setelah puas keliling gangnam, kita pindah untuk ngeliat jembatan air mancur di Banpo Bridge Fontain. Banyak banget nget warga lokal Seoul ataupun turis yang kesini terutama juga karena itu hari Sabtu. Entah kenapa ya hati gue adem banget cuma untuk duduk ngeliatin air mancur sambil ngemil. Air mancur jembatan ini menurut gue sih kurang atractive ya tapi ya cukup menyenangkanlah melihat lampu-lampu, orang pacaran di malam hari. Fyi menurut gue orang korea itu romantis juga kalau pacaran mirip sama yang gue lihat di drakor.

Puas dari Banpo karena menurut gue masih terlalu sore untuk pulang ke hotel kita memutuskan untuk berpindah ke Itaewon lagi. Itaewon pada sabtu malam tempatnya jauh lebih ramai dibanding pada saat kita kesana pas siang hari untuk solat Jumat. Kita memutuskan masuk ke tempat kebab 24 jam dan gue agak menyesal masuk sana karena harganya mahal banget wkwkwk. Semua yang ada di Seoul menurut gue mahal kecuali odeng yang di jual nenek2 di dongdaemun. Setelah puas menghabiskan duit dan ngeliatin cowok ganteng yang duduk di dekat gue pulanglah kami ke hotel.


Day 4 (14 Mei 2023)

Pada hari ini gue memulai pagi dengan jogging pagi di Dongdaemun Design Plaza, salah satu hal menyenangkan yang gue lakukan di Seoul adalah keluar dengan baju seadanya, gak dandan dan bawa uang seadanya, jalan tanpa tujuan, jajan pinggir jalan membaur bersama warga lokal wkwk. Gue jajan di semacam pasar kaget pagi hari semacam kue entah apa itu adonannya mirip bunggeoppang tapi versi mini dan garing dan masih hangat. belanja pake bahasa korea seadanya gue dan tidak ada turis asing disana. Ngobrol di pinggir jalan sambil mengkhayal dan ngeliatin orang lalu lalang di pinggir jalan. Suatu hal yang amat sangat sederhana tapi gue suka banget momen itu.

Untuk perjalanan hari ini gue cuma berdua bersama teman gue, karena teman gue yang satu lagi mengeluarkan alasan kalau dia harus ada di hotel untuk kerja. 

Hari ini diawali dengan ke restaurant ayah mertua sayang (Parc Jae Jung) I'm so blessed grateful happy for little things. Oh ini ya rasanya mau ketemu idola? degdegan banget jujur gue bahkan dari belokan restoran ayah mertua itu udah DEGGGG!! "anjir akhirnya kesampaian gue kesini ya Allah" setelah sebelumnya gue cuma lihat dari google maps, I Live Alone dan Hangout with Yoo. Saking excitednya gue, gue lupa banget untuk merekam momen perjalanan gue menuju restorannya Parc Jaejung sumpah penyesalan 2023. 

Gue masuk dan restorannya berantakan gitu dan DEGGGG!! gue lihat sosok yang amat sangat familiar yaitu ayah mertuakuuuu. Gue sangat grogi banget biasanya gue ngomong pake bahasa korea seadanya gue selama di korea dan ini gue ngomong dengan bahasa inggris yang belepotan saking groginya. Restorannya tutup dan berantakan karena ya tutup wkwk. Tapi gue lihat secara langsung frame dari Hangout with Yoo yang dikasih Yoo Jaesuk ke Parc Jaejung finally! gue minta izin merekam isi restaurannya dan dibolehin, gue juga ngasih tau kalo gue fans Parc Jaejung dan bump hand sama bapaknya. Bapaknya keliatan sibuk dan introvert gitu bikin gue jadi ga enak untuk minta foto ke bapaknya dan akhirnya gue cuma bisa memberanikan diri untuk fotoin dalem restorannya aja ah penyesalan gue nomer dua harusnya gue memberanikan diri untuk foto sama ayah mertua gue.

Selesai dari rumah ayah mertua dengan hati yang berbunga bunga, gue menuju ke Coex Starfield Library. Disana ya tempatnya perpustakaan namanya juga library wkwk. spot foto yang bagus dan instagramable kalau sepi. mungkin karena kita kesana hari minggu jadi disana cukup ramai orang. Lalu disana gue bertemu dengan temannya teman gue (halah) yang akan menemani perjalanan kami pada hari ini. 

Hari ini gue pasrahkan diri gue pada yang punya Seoul ini, gue gak buka maps, gue ikutin kemana tempat yang menarik versi dia.

Kami menuju ke daerah Sinchon, yaitu Yonsei University. yang gue kayanya ga asing ini seperti kampus abang gue dan ternyata bener lah. Dari gangnam ke Sinchon itu bener bener dari ujung ke ujung jauh banget. Setelah membuang waktu di Yonsei kita mengademkan diri untuk makan Patbingsoo di Sulbing daerah Sinchon. Satu suapan bingsoo sukses membekukan otak dan hati gue yang panas karena lelah berjalan menuju Yonsei.

Dari Yonsei, kita menuju Seoul National University yang mana sebenarnya ini adalah kampus yang mau gue datengin. ada dua sih yang mau gue datengin itu SNU dan Ehwa Women University karena dua kampus ini masuk lokasi shooting 2 Days 1 Night. Menuju SNU itu juga melelahkan ya, dari SNU gue mampir ke asrama temannya teman gue untuk solat. SNU ini luas banget mengingatkan gue sama kampus Unpad yang di Jatinangor dan jalan kaki menuju asrama nya melelahkan karena jalan naik turun untung aja cuaca bersahabat dan lingkungannya tenang banget. Adem dan pohon-pohonnya mirip. asramanya banyak banget di SNU. Nah asrama yang gue kunjungi ini seperti semi apartment kamarnya ada 2, kamar mandi cukup luas, ada dapur juga. 

Setelah solat, kami makan di daerah yang katanya anak kampus sering makan disana, tempatnya lumayan ramai dan hal yang gue suka adalah gue ga lihat turis asing disana wkwk. Setelah mencari dan banyak yang tutup akhirnya kita memutuskan untuk makan Mala tang (sup bumbu mala) gue tau mala tang karena gue sering nonton variety show korea terutama Park Narae yang pernah masak mala tang. 

Tempat makan malatang ini menurut gue juga local exeperience wkwk karena yang makan disana kayanya mostly mahasiswa deh. rasa si malatang ini menurut gue agak bau entah bau apa? trus lidah agak kebas juga setelah makan itu. gue lebih suka yang versi bokkeum nya (tumis) 

Setelah berpamitan dengan temennya temen gue bye bye, kita balik ke hotel dan menemukan teman gue satu itu belum pulang dari bertemu yala tindernya. gue dan temen gue mengitari dongdaemun design plaza di malam hari. pagi gue bersama A dan malam gue bersama B mengitari DDP. gue sempat masuk ke plaza fashion dongdaemun dan ke toilet yang gue excited nemu toilletnya karena ada pencetan tombol airnya wkwk. pantat gue anget sehingga gue memuaskan diri untuk buang hajat disana. 

Lalu tengah malam gue maksa untuk ke E-mart dan beli kimbab disana. kimbab tuna, samgak kimbab, dan another snack. yang menurut gue kimbab tunanya enaaaak banget yuhu then finished for today.


Day 5 (15 Mei 2023)

Pagi ini gue shock karena teman gue belum pulang bertemu yala tindernya itu. Otak gue langsung teringat dengan ibunya teman gue yang hilang saat umrah. Gue panik dan langsung telpon temen gue itu dan ga diangkat. Air mata gue udah mengalir deras pagi hari lalu untungnya temen gue bisa dihubungi dan dia baikbaik aja. Setelah akhirnya tersambung ke dia, gue omelin dia panjang kali lebar dan yaudah selesai lah permasalahan lalu gue bisa tidur lagi dengan tenang.

Setelah menangis, tidur dan bangun gue bersiap menuju Gyeongbokgung Palace. Turun di halte Gwanghwamun lalu kami foto di depan patung King Sejong kebanggaan rakyat korea selatan. gue lihat ada orang yang berdoa depan patung King Sejong dan ada rangkaian bunga juga depan patungnya entah apa yang sedang dirayakan hari itu. Seoul hari ini menunjukan suhu 28 derajat yang mana panasnya cukup terik dan membakar kulit.

Lalu kami mencari tempat untuk rental hanbok, setelah nemu temen gue sewa hanbok untuk 4 jam yang bikin gue shock "anjir ngapain lama banget sih" dapet hanbok yang cocok dengan kerudung hitam gue akhirnya dengan terpaksa gue mempermalukan diri gue sendiri di Korea ini dengan berjalan seperti cosplay jadi badut mengelilingi Gyeongbokgung Palace. 

Gyeongbokgung ini ternyata luas banget dan untungnya pemandangan gunung di belakangnya cantik banget. Mungkin gue akan lebih menikmati gyeongbokgung kalau gak panas terik ya berhubung panas banget, baju hanbok bikin gue makin gerah dan hati gue jadi ikutan panas gue bawaannya cranky selama di Gyeongbokgung ini.

Dari Gyeongbokgung kita jalan lanjut ke Bukchon Hanok Village yang mana ternyata lumayan jauh juga ya, sebenernya ga jauh banget sih cuma panas nya itu loh yang bikin otak gue mendidih. Bukchon Hanok Village itu masih rumah warga korea, ada yang nempatin penduduk aslinya jadi kita gak boleh berisik disana. Hari itu gue ngerasa lelah banget pokoknya setelah sangat terasa 4 jam kami foto foto dan berjalan kaki sambil menahan malu di jalan memakai hanbok. kami mengembalikan hanbok ke tempat rental.

Setelah itu, kami memutuskan untuk pergi ke Namsan Tower. perjalanan ke Namsan Tower membutuhkan tenaga pula karena turun dari bis kami tetap harus jalan menanjak. Entah energi darimana ya yang gue dapat bisa melanjutkan jalan menanjak ke Namsan karena kalau di Indonesia itu adalah hal yang sangat mustahil terjadi gue lakukan. Sampai di Namsan gue cukup terobati dengan pemandangan Seoul dari ketinggian yang indah. 

"Oh akhirnya gue bisa ke Namsan Tower ya" itu yang ada di benak gue dalam hati. Menara yang biasanya cuma gue lihat di drama korea atau variety show aja. "Oh ini pagoda yang ada di highkick tempat shin shinae nungguin bapaknya" banyak OH pada Namsan.

Gue gak jadi naik gondola seperti Gu Junpyo dan Geum Jandi terus gue kok kaya galiat juga itu bermuara dari mana gondolanya. Terus gue liat gembok cinta ala-ala banyak banget di berbagai spot di Namsan. Serius deh what makes Namsan looks beautiful because of the Seoul city view from upper hills. Jadi namsan itu kaya bagian paling tertinggi di Seoul untuk ngeliat keindahan kota Seoul dari atas. Sisanya cuma ada menara dan pagoda drakor and variety show hype. Kayanya emang Namsan itu bagus kalo malem ngeliat Seoul dari atas bukit. Jujur banyak hal yang gue sesali di Namsan karena gue kurang menikmati, bukan karena Namsannya tapi karena keadaan diri gue yang “panas”. Namsan yang gue tunggu2 sedihnya gue datangin dengan kondisi hati gue yang sedang tidak baik :( 

Setelah dari Namsan, kita menuju Insadong. Disinilah puncak ke-crankyan gue di mulai karena gue kan udah sangat lelah banget ya di dari photoshoot di Gyeongbokgung dan mendaki Namsan. lalu tiba di Insadong di saat gue sedang excited dan mood gue tiba2 sedikit membaik saat lihat pernak pernik dan barang gemoy temen gue meninggalkan gue sendirian to meet another his friends di Insadong. gue bilang sih memang "yaudah gue sendiri aja deh gue bisa kok" dan udah gue ditinggalin sendiri beneran begitu aja dan gue perasaan gue saat itu like "oh my god seriously gue ditinggal sendiri beneran? setelah selama ini gue gak pernah ninggalin mereka sedikitpun, nemenin mereka kemana2, seriously gue ditinggalin begitu aja? Seriously gue nih dianggep apa sih tour leader doang? gue dibayar juga enggak kenapa orang kok tega ya sama gue. Oh yaudah cukup tau gue ternyata gue sudah dimanfaatkan pun tetap jadi prioritas sekian" Saat itu pikiran gue udah mulai dipenuhi hal negatif

Gue sebenernya tipikal orang yang mudah banget ngerasa kesepian, bahkan dalam ramai pun kalau gak ada yang ngajak gue ngobrol gue bener-bener merasa sendirian.  Gue meski introvert tapi terkadang menjadi orang yang memang harus diajak ngobrol mungkin itu adalah sisi sanguinis gue yang kental. Malam itu gue sudah mana merasa kecewa banget dan merasa kesepian banget, the saddest moment in 2023. gue video call keluarga gue untungnya diangkat sama mereka dan itu cukup menenangkan hati gue malam itu. Selesai video call gue pun jalan sambil  nangis sekaligus menahan malu karena udah diliatin orang2 nangis di jalan udah kaya di drakor sambil menuju ke Daiso atas saran dari abang gue untuk beliin keponakan gue tempat pensil murah dan gemoy. Akhirnya dapat juga tempat pensil imut dengan harga 2000won di Daiso. Mood gue sedikit naik lagi, eh baru keluar dari Daiso dengan mood membaik malah ketemu temen yang ninggalin gue tepat keluar dari Daiso.

Akhirnya berkumpulah kami bertiga di Insadong. Tadinya gue pengen punya niat busuk pulang ke hotel atau kemana gitu sendiri tanpa ngasih tau mereka. Ya gue pikir mendingan solo traveling sekalian kan? Gausah mikirin keadaan orang lain dan perasaan orang lain. Tadinya gue sama sekali gamau ngangkat telpon dari temen gue biar aja gue tinggal sendirian dia sama temennya di Insadong. Tapi hati dan logika gue menahan itu semua karena gue masih punya perjalanan panjang di Korea. Gue juga gamau merusak pertemanan dan bikin semua impian ke Korea yang udah gue tunggu bertahun tahun gue jadi kenangan buruk. gue gak mau itu terjadi karena keegoan gue dan akhirnya gue angkat telpon dia, dan kita berkumpul lagi bertiga sambil cari makan malam. 

Gue gak bicara apa2 pada malam itu. Gue lelah banget hati, pikiran dan raga gue malam itu sampe yang keluar cuma air mata gue doang. Gue pengen banget blakblakan marah sama mereka semua hari itu tapi gue tahan karena gue pikir semua orang mungkin lagi capek dan yang gue pikirkan cuma masih panjang perjalanan gue di Korea dan gue gamau merusak karena emosi gue. Pilihannya cuma gue tahan aja sampai waktu yang akan ditentukan gue meluapkan kekesalan gue.

Selesai dari Insadong, kembali ke kamar dan tidur cepat dan harus segera melupakan hal negatif hari ini karena besoknya kita mau check out dan pindah ke Sokcho. Sokcho adalah salah satu daerah di Korea. sekitar 2 jam dari Seoul. 

Pokoknya gue di Sokcho harus happy! cuma itu doang hal yang ada di benak gue sebelum tidur


Komentar

Postingan populer dari blog ini

High Kick Through the Roof

sakit gigi cabut gigi