Pandemi

Selama masa pandemi ini, semua kegiatan banyak dilakukan di rumah aja dari bekerja, makan, meeting, dll yang meminimalisir kegiatan di luar rumah.

Tapi setelah sebulan lebih WFH (work from home) banyak hal yang gue sadari mengenai negeri ini yang membuat gue makin sadar kalo Indonesia masih sangat jauh untuk dibandingkan dengan negara lain gak cuma dalam penanganan pencegahan covid tapi juga dari segi teknologi

Negara ini belum siap untuk menggunakan teknologi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh April kemarin sebagai karyawan accounting and tax salah satu perusahaan swasta adalah masa sibuknya kami melapor pajak tahunan. Karena KPP sedang work from home maka aku menghubungi bagian pelayanan via whatsapp yang disediakan oleh call center sampai detik ini tidak ada respon. Call center dialihkan whatsapp dan via twitter atau email. Aku bisa bayangkan betapa se-Indonesia menghubungi hanya 3 no whatsapp, satu akun twitter dan email sudah pasti respon akan sangat lama atau bahkan tidak ada respon sama sekali.

Menurutku masih banyak cara lain agar se-Indonesia ini bisa tetap keep in touch dengan bagian pelayanan tanpa harus tatap muka. KPP punya peran wilayah masing2 dan kontak pelayanan masing2 bisa lebih sigap dalam respon email/telp/wa atau mungkin bisa dibuat live chat pada jam operasional.

Belum selesai dari itu saat melapor via online pun dari siang sampai malam selalu gagal upload. Padahal jika lewat dari hari itu WP bisa didenda. Tentu banyak kulihat WP yang masih gagal lapor yang disebabkan oleh sistem dan gangguan dari website. Yah kuharap sih ada kompensasi ya dari pihak pajak untuk hal ini.

Dari satu sisi ini yang masih kuanggap kita belum siap menggunakan teknologi. Ini baru sisi perpajakan, apa kabar bagian pelayanan lain? Semoga lebih terkordinir dari ini

Kalau saja Indonesia serba cepat, teknologi sangat mumpuni aku rasa kegiatan dalam sistem WFH ini tidak akan menjadi rumit dilakukan.

Aku juga berkaca pada korea selatan yang kegiatan perekonomian tetap berjalan seperti biasa. Katanya mereka ada aplikasi yang bisa mendeteksi apaakah ada warga yang terkena positif covid 19 disekitar mereka sehingga mereka otomatis bisa menjaga jarak dan lebih aware sekitar. Huh aku harap kita juga bisa seperti itu :(

Kedisiplinan warga sana pun juga tinggi, kesehatan mereka disanapun juga terjamin mengingat besarnya anggaran untuk kesehatan disana.

Aku harap kita juga demikian :( bahkan aku terlalu takut untuk sakit apapun dan berusaha jangan sampai mengunjungi dokter di masa2 ini. Aku takut menambah repot tenaga medis, dan mengingat tidak ada yang bisa menjaminku aman dan mendapat perawatan di RS.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

High Kick Through the Roof

sakit gigi cabut gigi